Minggu, 11 Oktober 2015

Menentukan Subjek Informasi

Menentukan Subjek Informasi

Tujuan 
Siswa mampu menemukan informasi dengan cepat melalui subjek informasinya.

Pernahkah kamu ditugaskan untuk mecari suatu informasi? Tentunya pernah, bukan? Informasi dapat diperoleh dari sumber. Namu tahukah kamu, alat bantu apakah yang dapat digunakan untuk mencari informasi? Salah satunya adalah indeks. Dengan panduan indeks, kamu dapat menari informasi suatu kata atau istilah dengan cara cepat. Contohnya, jika kamu ditugaskan oleh guru untuk mencari informasi tentang drama dari sebuah buku. Kamu dengan mudah dapat menemukannya dengan mengecek indeks pada buku tersebut. Dalam buku indeks tertera letak halaman dari kata yang dimaksud. Contohnya sebagai berikut.
  
Drama, 40
Pengembangan karakter tokoh, 50 

Indeks diatas maksudnya adalah informasi terdapat pada halaman 40. Sedangkan pengembangan karakter tokoh terdapat pada halaman 50.

          Selain indeks buku, kamu tentu pernah mendengar buku berindeks. Buku berindeks ini juga dapat menjadi sumber untuk menemukan informasi. Buku berindeks adalah buku yang berisi informasi yang tersusun secara abjad, contohnya adalah kamus, ensiklopedia, dan buku telepon.
          Dengan panduan indeks dan buku berindeks, kamu tidak perlu lagi membaca keseluruhan isi buku atau teks - teks lainnya. Untuk mendapatkan sebuah informasi, kamu hanya tinggal mencari subjek informasi yang dimaksud. Metode seperti ini dinamakan memindai. Memindai adalah teknik membaca untuk mendapatkan informasi tertentu, tapa harus menelusuri informasi - informasi lainnnya.
           Namun demikian,untuk menemukan informasi dengan panduan indeks buku dan buku berindeks tentu kamu harus megetahui caranya karena jika keliru subjek yang di cari akan sulit di teukan. Ada beberapa langkah untuk menemukan informasi tersebut. Penjabarannya adalah sebagai berikut.
1. Menentukan subjek dalam buku telepon 
  • Penulisan subjek nama dibalik. Nama belakang diletakkan didepan, baru kemudian nama depan di belakang. 
Contoh :
Rina Santoso menjadi Santoso Rina
Dra. Rina Santoso menjadi Santoso Rina Dra.
  •  Subjek perusahaan yang disertai nama badan usaha penulisannya dibalik. 
Contoh :
PT Maju Bersama menjadi Maju Bersama PT
  • Sebutan nama lembaga atau nama usaha diletakkan di belakang nama usaha.
Contoh :
Hotel Akasia menjadi Akasia Hotel
Yayasan Putra Sejahtera menjadi Putra Sejahtera Yayasan

2. Menentukan subjek yang terdapat pada indeks buku
  • Penlisan nama orang pada indeks harus dibalik. Nama belakang diletakan di depan. 
Contoh :
Dinda Zahwa Rahadani menjadi Rahmadi, Dinda Zahwa, 50
artinya, nama depan Dinda Zahwa Rahmadani terdapat pada halaman 50 
  • Penulisan subjek istilah atau kata tidak dibalik, namun hanya memperhatikan urutan abjadnya.
Contoh :
A
Anak berpotensi, 35
Acara keluarga, 45
Agama pondasi keluarga, 55
  • Penulisan subjek indeks pada ensiklopedia hampir mirip pada buku. Namun karena ensiklopedia umumnya tidak satu jilid, penulisan jilidnya harus dicantumkan. Sellain itu, biasanya ada satu istilah yang digunakan pada beberapa cabang ilmu. Pada indeks ensiklopedia, nama cabang ilmu tersebut biasanya dicantumkan.
Contoh :
Keluarga Berencana 8:329 artinya Keluarga Berencana terdapat pada jilid 8 halaman 329 Aksara (bahasa) 1:216

3. Menentukan subjek yang terdapat pada kamus
  • Penulisan subjek yang terdapat pada kamus dimulai dengan entri subjek yang ditulis berurut sesuai abjad, baru kemudian maknanya. Selain itu, ada kamus - kamus tertentu yang menuliskan  kelas kata dari subjek tersebut. Misalnya nomina, verba, dan lain - lain, seperti yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia. 

Lahar n lumpur batu yang keluar dari kawa gunung berapi

pada contoh diatas, istilah lahar termasuk kelas kata nomina (kata benda) yang memiliki arti batu yang keluar dari kawah gunung berapi.

  • Penulisan subjek kata yang tulisannya sama, namun maknanya berbeda sekali. Cara penulisannya adalah dengan diberi nomor pada kata itu. Subjek - subjek istilah atau kata seperti ini dinamakan homonim
 Contoh :
labung v naik keatas : melambung tinggi
lambung n bagian rusuk (badan, kapal, rumah, dan sebagainya)
lambung n 1. perut ; 2. perut besar
  • Apabila subjek istilah memiliki makna lebih dari satu, makna istilah tersebut diberi nomor urut. Kata yang memiliki makna lebih dari satu  termasuk dalam polisemi.
Contoh :
Konvoi n1. Iring - iringan mobil (kapal) dengan pengwalan bersenjata ; 2. Iring - iringan kendaraan (dalam suatu perjalanan bersama). 
 

Sabtu, 10 Oktober 2015

Wawancara

Wawancara

Rumus : 5W + 1H

1) What : untuk menggali informasi apa yang terjadi dan apa yang ingin dikatakan dari sebuah peristiwa.
2) Who : untuk menggali informasi siapa yang trlibat / terkait dalam sebuah peristiwa kejadian
3) Why : untuk mengetahui informasi alasan yang mmelatarbelakangi peristiwa yag terjadi.
4) Where : untuk mengetahui informasi wilayah / daerah peristiwa terjadi.
5) When : untuk mengetahui informasi waktu terjadinya peristiwa / kegiatan
6) How : untuk mengetahui penjelasan mengenai kejadian peristiwa.


Langkah Berwawancara 
1) Tema 
2) Tentukan narasumber
3) Membuat daftar pertanyaan
4) Perjanjian melakukan wawancara
5) Persiapan wawancara

Tahap Wawancara
1) Pendahuluan
  • sapaan / salam hormat
  • perkenalkan diri
  • tujuan wawancara
2) Inti
  • Proses saat wawancara. Pewawancara harus menggali informasi sebanyak - banyaknya. Selain itu, pewawancara juga harus menyimak dengan baik jawaban narasumber. Hindari pemotong pembicaraan.
3) Penutup
  • Pewawancara menarik simpulan wawancara
  • Mengucapkan terima kasih atas informasi yang di berikan oleh narasumber
  • Wawancara dihentikan jika pewawancara menganggap informasi yang diberikann sudah selesai

A. Etika dalam berwawancara

1) Wawancara harus mengenalkan nama diri, nama institusi yang menugaskan.
  • Contoh :Selamat pagi Pak, nama saya Dakwa, saya dari majalah perjuangan.
2) Mengenakan pakaian yang rapi dan sopan
3) Menjaga posisi duduk
4) Menyebut wawancara
  • Misalnya saya ingin mengetahui tanggapan bapak terhadap penanggulangan remaja
5) Jangan biarkan narasumber menunggu
6) Penuhi keinginan narasumber
7) Pada saat memulai wawancara sampaikan terlebih dahulu pokok - pokok yang ringan
8) Jika pewawancara ingin menggali informasi sebaiknya sesuaikanlah karakter pewawancara dengan karakter narasumber, agar tercipta suasana akrab.

B. Etika Berkomuniasi

1. Pastikan tata sapa yang tepat kepada masyarakat
2. Menggunakan bahasa yang efektif dan mudah di pahami
3. Jangan memotong pembicaraan narasumber
4. Jangan mendebat / membantah narasumber
5. Ajukan pertanyaan lanngsung kepada narasumber (permasalahn)
6. Dengarkan jawaban dan uraian narasumber dengan baik
7. Hindari 2  pertanyaan sekaligus
8. Hindari mengajukan pertanyaan yang memojokkan narasumber, pertanyaan yang sama dengan kalimat yang berbeda
9. Gunakan pilihan kata yang tepat dan sopan
10. Berikan kesempatan kepada  narasumber untuk menjelaskan hal - hal yang belum dijelaskan kepada para narasumber

 

Menganalisis pola urutan waktu, ruang, atau topik dalam laporan perjalanan

Menganalisis pola urutan waktu, ruang, atau topik dalam laporan perjalanan

                            Sebuah laporan perjalanan, biasanya berbentuk narasi yang memiliki unsur - unsur berupa rangkaian waktu, ruang, dan topik. Pada pembahasan kali ini, kamu akan belajar menganalisis ketiga unsur tersebut.

1) Urutan Waktu
            Urutan waktu adalah pengembangan laporan dengan memaparkan kegiatan dengan waktu yang runtut. Urutan waktu ditentukan juga oleh urutan peristiwa dalam perjalanan. Selain dengan penulisan tanggal atau hari yang jelas, cara lain mencari pola urutan waktu adalah dengan adanya kata penghubung petunjuk waktu, misalnya ketika, seteah itu dan akhirnya. 
Contoh :
1. Pada hari Senin tanggal 29 April 2014, siswa - siswi SMP 1 Magelang berkumpul...
2. Sebelum berangkat, kami semua dibagikan tas kecil dari pihak "Wahana Tour & Travel"
3. Sesudah itu kami di beri pengarahan oleh Bapak Hengki Kurniawan selaku pembina
4. Setelah kami meneria pengarahan. Kami semua harus menunggu kedatangan...
5. Beberapa menit kemudian, Bapak Drs. Permadi pun hadir 
6.  Sesudah itu kami semua berangkat  meninggalkan Kota Magelang...

2) Urutan Ruang 
                    Urutan ruang atau tempat adalah pengembangann laporan dengan mengurutkan ruang.
Contoh :
1. Objek pertama yang kami kunjungi adalah Museum PP IPTEK  yang berada di kawasan TMII.
2. Disana kami menyaksikan film 3D
3. Kami mengelilingi Theatre IMAX Keong Mas
4. Kami melanjutkan perjalanan menuju Bogor
5. Objek kedua yanng kami kunjungi adallah Taman Safari Cissarua Bogor.


Menulis Pokok - Pokok Laporan
Menulis pokok - pokok laporan dengan kalimat singkat 
                Pokok - pokok laporan merupakan hal - hal penting yang menjadi inti dalam lapran. Hal penting itu tentunya  tidak hanya 1, sehingga kita harus menggunakan rumus ADIKSIMBA atau 5W + 1H.

Langkah - langkah menganalisis laporan perjalanan 
  • Temukan hal - hal penting pada setiap paragraf
  • menentukan ide pokok pada setiap paragraf
  • meringkas  setiap paragraf dengan menggunakan kata tanya dari ADIKSIMBA atau 5W + 1H
 

Menulis Laporan Perjalanan

Menulis Laporan Perjalanan

1. Jenis tulisan laporan
                    Perjalanan mirip dengan tulisan cerita pengalaman. Informasi dalam tulisan jenis ini disusun berdasarkan urutan waktu (Kronologis)
                    Susunan ini di hubungkan dengan penggunaan bahasa yang menunjukkan
hubugan antara satu peristiwa dan peristiwa lain. Urutan waktu dalam tulisan laporan terkait dengan urutan tempat dan peristiwa. Jika kalian akan membuat tulisan semacam ini, mulailah dengan membuat data penulisan laporan. Gunakanlah format berikut!

                                              Rencana Penulisan Laporan 
a. Siapa : Pelaku yang terlibat
b. Dimana : Lokasi
c. Apa : Peristiwa yang  terjadi
d. Kapan : Waktu
e. Rangkuma peristiwa : 1,2,3, dan seterusnya
f. Komentar / Tanggapan : Terhadap setiap kejadian / peristiwa

2. Laporan
memberitahukan, menceritakan tentang sesuatu (yang layak dilaporkan)

Tujuan : 
Orang yang membaca / mendengarkan menjadi tahu. Temuan - temuan yang di pergunakan sebagai referensi / perbaikan / meningkatkan. 

Macam  - macam laporan :
a. Kegiatan peringatan hari - hari besar
b. Peristiwa kecelakaan, bencana alam
c. Pengalaman wisata
d. Observasi / penelitian

Tahap menulis laporan perjalanan :
1) Membuat data pokok
2) Menyusun data pokok
3) Menulis teks

Rumus : 5W + 1H (Adiksimba)
a. What / A = Apa
b. Where / di = Dimana
c. When / k = Kapan
d. Who / si = Siapa
e. Why / m = Mengapa
f. How / ba = Bagaimana


1) Membuat data pokok

             5W + 1H (Adiksimba)

    Contoh :
a) What / apa :
  • tempat berjualan baju untuk semua usia dengan model tertentu, kualitas  bagus, dan harga yang bisa di tawar.
  • tempat berjualan ponsel berbagai merk dengan harga beragam.
  • tempat berjualan barang - barang kebutuhan rumah tangga dari bahan yang beragam.
  • tempat berjualan aneka sayuran.
b) Where / dimana :
  • Pasar Gusher, Tarakan
c) When / kapan :
  • dilaksanakan pada Jumat, 7 Agustus 2015
  • berangkat pukul 07.00
  • tiba pukul 09.45
  • pulang pukul 11.25
d) Who / siapa :
  • Saya, Amelian, Candra
e) Why /mengapa :
  • Ingin mengetahui barang apa saja yang dijual.
f) How / bagaimana :
  • Perjalanan menuju pasar macet total
  • kondisi Pasar Gusher cukup bersih
2) Menyusun data pokok yang telah dibuat menjadi 3  bagian
  • Persiapan perjalanan : peserta perjalanan, lokasi yang di tuju, dan tujuan perjalanan
  • Uraian kegiata dan objekk yang dikunjungi dan temukan
  • Perjalanan pulang
3) Menulis teks tentang perjalanan dengan merangkaikan data pokok yang telah dibuat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.